Sheet pile beton merupakan jenis sheet pile yang dirancang untuk konstruksi berat dan permanen. Berikut telah diuraikan metode pemancangan sheet pile beton.
Definisi Sheet Pile Beton
Sheet pile beton adalah salah satu jenis sheet pile yang terbuat dari beton bertulang.
Sheet pile sendiri merupakan bahan bangunan yang dipasang di dalam tanah untuk menahan tanah yang berbeda ketinggian agar tidak terjadi longsor, atau bisa juga digunakan untuk menahan air agar tidak masuk ke dalam lubang galian.
Umumnya, sheet pile beton digunakan pada struktur konstruksi yang bersifat permanen, seperti tanggul untuk jalan, pantai, kereta api, dermaga, dan lain sebagainya.
Karena materialnya yang kuat, sheet pile beton merupakan pilihan terbaik untuk diaplikasikan pada konstruksi berat.
Dan pada artikel ini, kita akan membahas mengenai metode pemancangan sheet pile beton.
Apabila Anda tertarik, silakan simak penjelasan berikut ini:
A. Metode Pemancangan Sheet Pile Beton
Sebelum melakukan pemancangan, pertama kita perlu menentukan titik yang tepat dimana sheet pile akan dipasang. Untuk melakukannya, kita dapat menggunakan alat seperti Theodolit atau Waterpass.
B. Pemasangan Angkur
Setelah titik didapatkan, metode pemancangan sheet pile beton selanjutnya adalah memasang angkur. Angkur sendiri merupakan sejenis potongan besi yang berfungsi mengokohkan atau merapikan suatu struktur bangunan. Pemasangan angkur dalam proses pemancangan bertujuan sebagai tempat untuk meletakkan
C. Pemasangan Guide Beam
Guide Beam merupakan alat penyanggah agar sheet pile dapat berdiri tegak. Pemasangan guide beam ini juga berfungsi untuk membantu pemasangan sheet pile dan mempermudah proses pemasangan ketika sheet pile dipukul menggunakan hammer atau vibro agar posisi sheet pile agar stabil
D. Pengangkatan Tiang Pancang Sheet Pile
Dalam metode pemancangan sheet pile beton, posisi pemasangan tiang pancang harus diperhitungkan berdasarkan momen berat tiang itu sendiri. Apabila tiang pancang berukuran panjang, perlu diambil beberapa titik untuk mengurangi panjang tiang yang tidak terdukung. Proses pengangkatan tiang pancang untuk sheet pile beton biasanya menggunakan Crane HP55. Tetapi sebelumnya, perlu diukur terlebih dahulu posisi titik angkat supaya tidak terjadi kerusakan atau patah pada tiang pancang saat pengangkatan.
E. Proses Pemancangan
Proses pemancangan sheet pile beton tidak mungkin bisa dilakukan secara manual. Biasanya, alat yang digunakan untuk memancang dan memukul sheet pile beton adalah diesel hammer, hydraulic hammer, atau vibratory hammer.
F. Pelepasan Guide Beam
Setelah sheet pile beton berdiri sesuai dengan posisi yang diinginkan, kini dapat dilepas. Hal ini karena fungsi guide beam pada awalnya hanya sebagai penahan agar sheet pile tetap tegak ketika dipukul menggunakan hammer. Jadi, apabila semua sheet pile telah terpasang dengan ketinggian yang telah ditentukan, sheet pile dapat segera dilepas.
G. Pengukuran Kembali Posisi Sheet Pile
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa letak pancang sesuai dengan analisa perhitungan sheet pile beton sebelumnya. Karena apabila posisi tidak sesuai akan berpeluang terjadinya sleding atau bergesernya posisi pancang.
H. Pemukulan Kembali Sheet Pile
Walaupun telah dilakukan pemukulan sebelumnya, perlu dilakukan pemukulan kembali sampai sheet pile mencapai tanah keras.
I. Pemasangan Wale Steel CNP dan Tie Road
Fungsi pemasangan alat ini yaitu untuk antisipasi agar pancang tetap berdiri di tempat dan tidak bergeser karena sifat tanah dapat berubah kapan saja.
J. Pemotongan Sisa Pancang Sheet Pile
Tahap terakhir dalam metode pemancangan sheet pile beton adalah memotong sisa panjang sheet pile e beton yang tidak seragam atau yang berada di atas ketinggian yang direncanakan. Walaupun ukuran semua sheet pile sama, tetapi struktur tanah di setiap tempat berbeda, sehingga ada kemungkinan jarak menuju tanah keras pada masing-masing tempat berbeda.
Sekian artikel mengenai metode pemancangan sheet pile beton. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.