140 tahun setelah ditemukanya alfabet Braille oleh Louis Braille, Seiichi Miyake menciptakan sistem baru yang memungkinkan orang dengan keterbatasan penglihatan untuk ikut aktif di ranah publik. Sekarang, di banyak kota di seluruh dunia, sangat mudah ditemukan paving taktil yang dipelopori oleh Seiichi Miyake.
Miyake merancang paving taktil untuk penglihatan yang kehilangan penglihatan. Pada tahun 1995 dengan biaya sendiri, Miyake membuat lantai spesial dengan pola-pola yang timbul dan menonjol agar tuna netra dan orang-orang dengan masalah penglihatan bisa berjalan dengan aman dan selamat di ranah publik.
Pola bulat pada paving tactile memberitahu bahwa area yang akan didatangi cukup berbahaya, seperti penyebrangan atau rel kereta api. Pola lurus pada paving taktil memandu pejalan kaki dengan masalah kesehatan untuk berjalan ke area aman. Pola paving taktil untuk mudah dideteksi dengan tongkat atau kaki pejalan kaki.
Paving tactile pertama kali dipasang di SLB Okayama pada tahun 1967. Satu dekade kemudian, sistem yang awalnya diberi nama Tenji block wajib dipasang di seluruh stasiun kereta di Jepang.
Miyake mati pada tahun 1982 ketika berusia 56 tahun, namun popularitas penemuanya semakin berkembang ke seluruh dunia. Rancangan Miyake-pun juga ikut berkembang, ada juga pola-pola lain yang menunjukan maksud-maksud tertentu seperti pola untuk belok. Selain alasan fungsionalitas, paving tactile juga menaikan estetika trotoar. Warna kuning yang sering dipakai pada paving tactile memberi kontras warna yang menarik dengan paving-paving lainya yang normalnya berwarna abu-abu.
Griya Paving Mandiri sebagai produsen paving block di Solo , Jawa Tengah, memproduksi paving tactile dan paving-paving lainya. Untuk melihat informasi-informasi seputar produk Griya Paving Mandiri , kunjungi website, halaman facebook , dan akun instagram Griya Paving Mandiri . Anda juga bisa menghubungi kami melalui WHATSAPP dengan klik tombol whatsapp di halaman ini.